Desktop

Mail

Videos

Contact

Mobile

Archive

Travel Djawa

Kuliner Djawa

Pustaka Djawa

Amalan Leluhur

Portfolio

Budaya Djawa

Nuansa Jawa Kelas Atas di Joglo Mlati Yogyakarta

Restoran Joglo Mlati - Yogyakarta - (Photo:joglomlati)
Restoran kelas atas yang hadir di Yogyakarta, dengan nuansa Jawa klasik yang memukau. Joglo Mlati, restoran bertaraf Internasional ini siap menyuguhkan cita rasa spesial yang tak akan Anda kira. Bersiaplah untuk kejutan kelezatannya!

Joglo Melati Restaurant menghadirkan tema Jawa Klasik tak hanya dari suasana dan interior design-nya akan tetapi juga dari menu hidangan dan hiburannya. Berada di tengah kota budaya Yogyakarta yang memang mengagungkan budaya dan tradisi Jawa, restoran ini mampu memberi pengalaman jamuan unik bagi Anda dan keluarga.

Rangkaian nuansa Jawa klasik ini dimulai dari sebuah perarakan menjemput tamu ala bangsawan Kraton. Dengan kereta kuda dan dikawal oleh beberapa prajurit ala Kraton, tamu akan dibawa menuju sebuah pendopo yang merupakan tempat penyambutan tamu kehormatan pada jaman dahulu. 

Iringan gending lembut, alunan suara sinden-sinden yang memikat, serta beberapa tarian tradisional senantiasa dipersiapkan untuk menyambut dan menghibur tamu ambil menikmati hidangan pembuka berupa jajanan dan minuman tradisional Jawa sebelum akhirnya menikmati hidangan-hidangan utama. Rasakan nikmatnya pelayanan ala bangsawan Kraton di tempat ini. 

SAJIAN-SAJIAN KHAS JOGLO MLATI TRADITIONAL RESTAURANT

Seiring dengan meningkatnya berbagai event yang semakin berkembang dewasa ini maka Joglo Mlati pun menjadi tempat pilihan untuk dijadikan sebagai gathering hall berbagai event. Beberapa produk Joglo Mlati antara lain:

Java Authentic

Salah satu paket eksklusif dan spesial Joglo Mlati yang menawarkan makan malam di tengah suasana pedesaan. Penjemputan tamu menuju Joglo Mlati menggunakan andong (kereta kuda) melewati suasana alam pedesaan. Tamu akan disambut oleh prajurit ala kraton dan kesenian rakyat jatilan, atau tarian tradisional dan dilanjutkan dengan sajian welcome drink khas Joglo Mlati. Santap malam khas tradisional akan diiringi alunan musik gamelan kemudian dilanjutkan pertunjukan tarian tayuban yang menjadi puncak acara.

Menu Prasmanan

Menyediakan paket menu bagi Anda yang menginginkan santap siang maupun santap malam dengan penyajian prasmanan (buffet).

Menu Gubuk

Menyajikan paket menu dengan sarana gubug.

Paket Pernikahan

Joglo Mlati menyediakan penyelenggaraan paket pernikahan dengan biaya yang terjangkau dan fleksibel.

Rapat/Seminar

Dengan suasana yang tenang, nyaman, dan asri Joglo Mlati cocok dijadikan tempat pilihan untuk rapat atau membicarakan masalah bisnis, brainstorming dsb.

A La Carte

Gulai Iga Sapi
Salah satu sajian spesial Joglo Mlati, sangat lezat dan mengundang selera saat disantap dengan lontong.

Ayam Paregreg
Ayam bakar dengan bumbu tradisional disajikan dengan nasi putih, lalapan, dan sambal cobek.

Soto Samudra
Soto favorit Joglo Mlati dengan aroma pedas berisi sayuran dan hasil laut.

Gurami Goreng
Ikan gurameh goreng disajikan dengan sambal uleg dan lalapan.

Mendoan
Tempe goreng tepung yang disajikan dengan saos/sambal ramuan Joglo Mlati.

Tahu Pendopo
Tahu isi daging dan sayuran dengan balutan tepung yang gurih dan mantap.

Secang
Minuman tradisional yang dibuat dari kayu secang dan akan membuat tubuh terasa hangat setelah meminumnya.

Selain Java Authentic, Joglo Mlati juga menyajikan beberapa program khusus Iainnya seperti Java Exotique Night, Romantic Dinner, Ramayana in dining. Joglo Mlati juga menyajikan paket khusus untuk para pelajar dilengkapi dengan pertunjukan kesenian tradisional seperti Ramayana atau program lainnya sesuai dengan permintaan.

Juga dalam upaya melestarikan aneka makanan tradisional yang sekarang sulit dicari, Joglo Mlati menawarkan paket makan bersama “Tampah Kembulan”. Makanan disajikan dalam suatu tempat yaitu “Tampah” (bahasa Jawa) alat penampi beras pada jaman dahulu, dengan beralas daun pisang yang akan menjadikan kesan tradisional lebih kental dan akrab. (kapanlagi/joglomati)

Kontak dan Lokasi Restoran Joglo Mlati

Telepon: (0274) 866700
Email: joglomlati@yahoo.co.id
Jln. Kebonagung No. 170

Mengenal Budaya Jawa di Museum Ullen Sentalu Yogyakarta

Musium Ullen Sentallu - Kaliurang - Yogyakarta
Ullen Sentalu adalah museum yang berada di Kaliurang, DI Yogyakarta. Di sinilah Anda bisa mempelajari seluk beluk budaya Jawa dan benda-benda bersejarah yang unik nan menarik. Traveler pecinta museum wajib datang ke sini.

Dari waktu kuliah ingin sekali berkunjung tapi belum ada waktu yang pas, selalu berhalangan. Setahun lalu, Saya bersama Nina dan Sulis, teman kami ingin ke Ullen Sentanu. Akan tetapi, karena kondisi hujan dan beberapa hal yang menghalangi kami kesana, akhirnya dibatalkan. Tapi kini waktunya tiba!

Sampai di sana, agak kebingungan mencari letak museumnya karena di beberapa tempat yang sedang di renovasi. Ditambah pepohonannya yang rimbun tinggi besar membuat bangunan museum tersebut tidak terlihat dari parkiran mobil kami.

setelah membeli tiket sebesar Rp. 30.000 per orang, kami masuk ke arah ruang museum. Di sana ada seorang penjaga wanita yang meminta karcis kami. Kami pun di tanya asal dan jumlah orangnya.

Lalu, setelah di minta menunggu selama kurang lebih 10 menit, kami dipersilahkan masuk ke ruangan museum. Kami di pandu oleh seorang pemandu lokal wanita.

Pertama, dia menjelaskan bahwa kami di minta agar tidak memegang koleksi barang di museum dan juga kami dilarang keras mengambil gambar di dalam area museum. Setelah mematuhi permintaannya, sang pemandu pun memperkenalkan diri dan menjelaskan asal muasal berdirinya Museum ini.

Nama Ullen Sentalu sendiripun merupakan sebuah singkatan dari bahasa jawa yaitu Ulating Blencong Sejatine Tatarane Lumaku yang artinya yang artinya adalah Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.

Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.

Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta. Museum Ullen Sentalu ini kepunyaan dari Keluarga Haryono. Sebuah Keluarga Jawa yang sangat kental dengan tradisi yang sangat santun.

Keluarga tersebut mempunyai visi mempersembahkan karya seni dan budaya yang layak dipelihara dan dihargai bagi generasi mendatang karena generasi sekarang agaknya kurang suka untuk mempelajari budayanya sendiri.

Lanjut melangkah dari satu ruangan ke ruangan lain, Kami pun sangat kagum dengan benda-benda koleksi Museum ini. Cerita yang diilustrasikan di lukisan-lukisan yang dipajang di Museum ini mempunyai daya tarik tersendiri. Pemandu juga menjelaskan latar belakang pecahnya Kesultanan Yogyakarta yang terbagi menjadi dua yaitu Kraton Kasunan Surakarta dan Yogyakarta.

Tak hanya itu pula, di sana juga ada koleksi gamelan dan arca. Kebetulan menurut guidenya, Museum Ullen Sentalu sendiri bekerjasama dengan badan yang mengelola situs kepurbakalaan.

Di sana juga ada ruangan seorang putri yang sangat cantik. Beliau adalah seorang putri dari anak Sultan Hamengkubuwono VII. Gusti Nurul putri yang hobi berpacuan kuda, berenang dan bermain tennis.

Sebuah hobi yang sangat jarang dilakukan oleh seorang puteri bukan? Gusti Nurul Banyak sekali yang suka. Bahkan Presiden RI pertama sempat ingin meminangnya. Tetapi, karena beliau mempunyai prinsip tidak mau di madu maka Pinangan Sang Presiden pun ditolak.

Ruangan Gusti Nurul ini istimewa sekali. Kenapa? Karena beliau sendiri yang meresmikan ruangan tersebut. Beliau masih menjalani hari-harinya di sebuah kota yang terletak di Jawa Barat yaitu Bandung. Menurut infonya, Gusti Nurul tinggal di Ibukota Jawa Barat itu dengan suami dan anaknya.

Di Ruangan Gusti Nurul ini ada foto dari beliau masih kecil sampai foto terakhir beliau meresmikan Ruangan Istimewanya di Museum Ullen Sentalu ini, pada usianya yang ke-81 tahun pada tahun 2002.

Setelah kami tour di sana selama kurang lebih 50 menit didampingi oleh Local Guide, kami dimasukkan ke dalam ruangan kosong dan disajikan sebuah minuman khas. Menurutku sih ini seperti jamu jahe yang biasa aku suka minum di Jakarta.

Terakhir kami dibawa ke sebuah tempat terbuka. Ada anak-anak yang sedang latihan mwnari di sana. Ada juga sebuah replika dinding candi Borobudur yang sengaja dibuat miring. Mengapa? Menurut sang pemandu, dibuat miring karena keprihatinan sang empunya Museum terhadap generasi muda yang agak sedikit melupakan sejarah bangsanya sendiri.

Selain Resto khas ala Ullen Sentalu yang tidak sempat kami hampiri, di sana juga terdapat Butik yang menjual cinderamata khas Ullen Sentalu. Untuk harganya relatif standar, untuk ukuran sebuah objek wisata.

Kami pun jalan menuju pintu keluar agak kearah belakang museum. Di sana banyak yang jual Buah salak yang di jual oleh para ibu-ibu. Sampai jumpa di Ullen sentalu! Semoga kita berjodoh lagi! (DetikTravel)

Empat Penari Jawa Pukau Masyarakat Jepang

Empat gadis cantik penari Jawa di Yoyogi Koen, Jepang, Sabtu 14-6-2014 - Photo: TribunNews
TOKYO - Selama dua hari, Sabtu (14/6/2014) dan Minggu (15/6/2014) ASEAN Festival diselenggarakan di Yoyogi Koen, Tokyo, Jepang. Berbagai acara, mulai tarian, makanan, diskusi ceramah, penjualan di kedai-kedai dan sebagainya. Kegiatan ini menjadi jembatan antara Jepang dan ASEAN melalui lokakarya dan kegiatan pertunjukan, ceramah, melalui pertukaran budaya.
Penyelenggara acara Aiesunai Co.Ltd tersebut berusaha menampilkan tarian Jawa sebagai wakil dari Indonesia. Empat penari cantik Jawa, menamakan Dewandaru Dance Company (tampil Sabtu siang jam 12.00), termasuk pula orang Jepang yang menari dengan cantik, mendapat tepuk tangan cukup meriah dari para penonton. Memang cukup menarik perhatian banyak orang yang Sabtu pagi menyaksikan tarian dengan alunan lagu Jawa-nya itu hadir sekitar 500 orang. Kelompok penari tersebut dibentuk tahun 2006 dengan mengacu kepada pendidikan tari Keraton Surakarta.
Dua restoran masakan Indonesia, Goyang Lidah, Cinta Jawa Cafe, Onela Kitchen dan Bali Paradise beserta satu kedai batik Indonesia, Alir Tirta Batik, juga ikut meramaikan acara dan kedai Indonesia di lokasi E-3.
Selain penampilan para wakil ASEAN juga tampil berbagai artis Jepang yang sedang berusaha untuk meningkatkan karirnya saat ini. Grup penyanyi Indonesia, GinDora, dari sebuah sekolah Jepang yang mengajarkan bahasa Indonesia, INJ Culture juga ikut tampil di sana. (TribunNews)

Mengenal Pusaka, Aji-aji, dan Senjata dalam Budaya Jawa


Keris hiasan atau pelengkap busana pengantin.
Keris hiasan atau pelengkap busana pengantin. 
Dalam mitologi budaya Jawa seorang pria belum lengkap kejantanannya jika belum memiliki aji-aji, pusaka, atau senjata yang dalam Bahasa Jawa disebut gaman. Jika telah memiliki setidaknya salah satu saja maka ia bisa menjadi seorang pemimpin.
Aji-aji merupakan senjata rahasia yang tidak diketahui wujudnya oleh orang lain selain yang memiliki. Aji-aji dikenal oleh mereka yang mempercayai sebagai sebuah mantra atau doa yang dapat mengeluarkan kekuatan yang ampuh dari dalam diri seseorang yang memilikinya. Ada juga yang menyebut aji-aji sama dengan jimat atau sikep yang terbuat dari kain putih berisi sebuah tulisan mantra atau doa tertentu. Aji-aji atau jimat yang terkenal dalam dunia pewayangan adalah Jimat Kalimasada milik Yudhistira atau Puntadewa, sulung Pandawa.
Batu akik dan benda yang dianggap bertuah dijual di sebuah tempat wisata rohani.
Batu akik dan benda yang dianggap bertuah dijual di sebuah tempat wisata rohani.
Pusaka merupakan sebuah benda yang diyakini mempunyai kekuatan atau petuah yang bisa memberi kewibawaan atau keberuntungan bagi mereka yang memilikinya. Misalnya batu akik, benang lawe, tongkat kayu, dan sada lanang.
Gegaman atau gaman dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai senjata pamungkas. Misalnya keris, tombak, trisula, dan gada. Misalnya keris Empu Gandring dan gada wesi kuning Minak Jingga.
Seorang ketua adat sedang melilitkan tali atau benang lawe.
Seorang ketua adat sedang melilitkan tali atau benang lawe.

Sada lanang

Sada lanang adalah lidi pertama yang patah dan jatuh dari pelepah daun kelapa atau aren yang kering dan diyakini akan memberi kewibawaan dan kekuatan bagi yang memiliki. Sada lanang jarang orang yang memiliki karena sulit didapatkan, sekalipun mendapatkan lidi dari pelepah daun kelapa kering yang jatuh amat mudah. Namun menentukan lidi pertama adalah mustahil.
Karena sulit didapatkan, maka ada ( beberapa ) orang yang berusaha untuk mendapatkan dengan berbagai cara. Minta kepada seseorang yang bisa mencari atau memilikinya.
Menurut penulis sada lanang hanyalah sebuah simbol seperti halnya lingga ( dan yoni pada candi-candi Hindu ) yang melambangkan dan kewibawaan dan kekuatan seorang pria. Seorang pria tanpa lingga atau sada lanang memang bukan lelaki sejati.
Mereka yang tergila-gila pada sada lanang dalam arti sebenarnya adalah mereka yang terobsesi menjadi seorang pemimpin namun kurang mempunyai kepercayaan diri yang kuat. Boleh jadi memang tak memiliki kemampuan dan kekuatan menjadi seorang pemimpin. (Mas Ukik- www.kompasiana.com/aremangadas)


Nilai Luhur dalam Budaya Jawa

Wayang Kulit
Didalam masyarakat Indonesia, masih ada sebagian orang yang percaya bahwa gamelan tertentu memiliki kekuatan gaib. Suara yang dikeluarkan dari alat musik gamelan seringkali dianggap mempunyai daya magis yang bisa mempengaruhi aura kehidupan manusia. Gamelan seperti ini biasanya bukan lagi sekedar alat musik tapi sudah dianggap sebagai pusaka, dan hanya dimainkan pada saat yang sangat istimewa. Oleh karena keistimewaan itu, gamelan demikian mendapat penghormatan sama halnya seperti menghormati leluhur. Sebenarnya, penghormatan seperti kepada leluhur itu tidaklah berlebihan jika kita melihat dari rasa (roso) dan energi yang terlibat saat sang empu menempa dan membentuk gamelan itu hingga menghasilkan nada yang begitu indah hingga terkesan magis; atau saat sang pemilik gamelan itu dahulu sering menumpahkan perasaan dan pikiran dengan memainkan gamelannya seperti halnya seorang pianis meresap dalam permainan pianonya.

Sebagai alat musik yang dipandang memiliki daya magis, gamelan pusaka seringkali digunakan untuk mengiringi gendhing-gendhing Jawa yang memiliki makna sangat “khusus”, yang seolah mengandung misteri seperti misalnya gendhing Tunggul Kawung yang konon untuk “menahan/memindahkan” hujan, atau sebaliknya gendhing Mego Mendhung yang untuk mendatangkan hujan lebat. Meskipun semua itu tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, para pemain gamelan (karawitan) bisa membuktikannya dengan “rasa” yang mereka miliki.

Masyarakat Jawa adalah representasi dari harmonisasi dan pencapaian ekstase untuk sadar kosmis. Gamelan tidak sekadar perkara musik tapi menjadi pertaruhan orang Jawa mengolah rasa dan mengabdikan diri untuk sensibiltas kosmis (alam, manusia, dan Tuhan). Hakikat gamelan adalah hakikat kehidupan manusia lahir dan batin. Kesadaran atas gamelan bagi masyarakat Jawa ini mengarah pada kecenderungan mistik atau sakralisasi. Dan gamelan tidak sekadar urusan melodi, harmoni, dan dinamik. Keharmonisan dan keteraturan dalam gamelan merupakan representasi dari perjalanan suci menuju Tuhan. Ketukan gong bisa diartikan simbol pencapaian tingkat (maqam) tertentu setelah orang beralih dari suasana dzikir dan sunyi secara bergantian.

Dengan simbolisasi atas alam kerohanian Jawa maka sakralisasi terjadi dengan kesadaran batin dan laku. Pandangan mistik terhadap gamelan itu diterjemahkan oleh penguasa dan ahli agama dalam pelbagai ritus di keraton. Gamelan menjadi perangkat musik dengan nafas tradisi dan keagamaan. Ritus gamelan menjadi ritus dengan permainan jagad simbol dan anutan kepercayaan terhadap nilai-nilai kejawaan dan religiositas.

Selain itu gamelan merupakan salah satu jenis musik yang terdiri dari berbagai alat musik, diantaranya kendang, rebab, celempung, gambang, gong, dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat mempunyai fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan. Misalnya, gong berperan menutup sebuah irama yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending. Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelan merupakan keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama. Irama yang khas yang dihasilkan merupakan perpaduan jenis suara dari masing-masing unit peralatan gamelan. Secara filosofis gamelan Jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa.

Sekar macapat ADI LUHUNGE KAGUNAN JAWI yang terangkum dalam pupuh dhanngula dan pupuh sinom, yang berisikan tentang piwulang mengenai falsafah gamelan Jawa. Semoga bait-baik macapat dibawah ini bisa untuk menambah wawasan serta merubah cara pandang kita terhadap budaya Jawa yang semakin hari semakin tersisih dengan budaya manca.

Dandanggula

Kang cinakup seni budya Jawi, rupa-rupa kalamun pinetang, basa lan sastra Jawane, sarta macapatipun, krawitan gamelan ugi, tuhu ngandhut falsafah, ingkang nyata agung, tumrap jejering manungsa, dadi tepa palupi ala lan becik, ing kauripanira.

Dene seni gamelan puniki, yasan dalem Sunan Kalijaga, kang kebak tuladhane, becik dadi panuntun, kanggo nggayuh urip utami, ingkang wus manjing dadya, kapribaden luhur, tumanduk mring bangsa kita, mangga sami ngleluri budaya Jawi, mamrih teguh santosa.

Jeneng GAMBANG ingkang mengku werdi, mbanyu mili kentir aneng sendhang, ngregengi tetabuhane, lir angin kang tumiyup, saya ngrangin rinenggeng gendhing, lamun bahan wilahan, asal saking kayu, mrih manggih hayu raharja, wit jatining urip mung ngudi basuki, donya prapteng delahan.

KEMPUL lumrah ingaran alit, mengku tetapsiran pirang-pirang, saka pakem sayektine, gandheng lan tembung kumpul, werdine gya samya nyawiji, manunggal cipta karsa, nut ugeranipun, iku tumraping agama, pranatan kang dadi wewatoning urip, ingudi mrih raharja.

Kalamun GONG kang araneki, wujud gamelan kang paling harda, memper kempul ingkang gedhe, dumadi saking prunggu, tinabuh ing panutup gendhing, tandha mungkasi pada, mangka werdinipun, yen gesang sampun pinungkas, dhawah ing gong wangsul ing kasidan jati, sepuh tanapi mudha.

Terjemahan :
Yang termasuk budaya Jawa, beraneka macam kalau dihitung, bahasa dan sastra Jawanya, serta tembang macapatnya, dan juga krawitan serta gamelan, semua mengandung falsafah, yang sangat luhur, terhadap penampilan manusia, menjadi tauladan baik dan buruk, pada kehidupan kita.
Sedangkan seni gamelan itu, hasil karya Sunan Kalijaga, yang penuh dengan contoh/teladan, baik untuk dijadikan petunjuk, untuk mencapai hidup yang baik, yang telah masuk menjadi, kepribadian yang luhur, sebagai pelindung terhadap bangsa kita, marilah sama-sama melestarikan budaya Jawa, agar  teguh dan sentosa.

Yang disebut GAMBANG itu mengandung maksud, air yang mengalir hanyut di sendang, memeriahkan alunan musik, ibarat angin yang berhembus, bertambah merdu alunan gending/lagu, kalau bahannya dari wilahan (kayu yang belah), berasal dari kayu, agar menemukan selamat dan sejahtera, hidup yang sesunggunya hannya mencari keselamatan, di dunia sampai dengan akhirat.

KEMPUL biasanya disebut kecil, mengandung penafsiran yang bermacam-macam, dari pedoman yang baku sesungguhnya, berhubungan dengan kata kumpul (bersatu), artinya segaralah bersatu, bersatu cipta dan karsanya, menurut peraturannya, itu apabila menurut agama, aturan yang menjadi pedomannya hidup, yang dicari agar selamat dan sejahtera.

Kalau yang namanya GONG, berupa gamelan yang paling besar, mirip dengan kempul yang besar, yang berasal dari bahan perunggu, ditabuh pada pada saat penutupan gending/lagu, sabagai tanda mengahiri pada (syair), padahal maksudnya, jika hidup itu telah diakhiri, jatuh pada gong kembali pada kesempurnaan sejati, tua atuapun muda.

Sinom

DEMUNG sinebut balungan, saya greget mahanani, pindha jumbuhing tatabuhan, kang dadi peran utami, mligining wayang kulit, ateges andhamane mung, siji ra neka-neka, mantep manembah ing Gusti, kanthi manut miturut  reh parentah-Nya.
Bebasan bojone dhalang, nenggih GENDER araneki, baku ing babagan bawa, aneng pagelaran ringgit, mligine aninthingi, bawa wiraswaranipun, nambah ngrangin swasana, mengku falsafah kang inggil, aywa gampang tumandang nir sambekala.
Mangka jangkeping tabuhan, yeku SITER den wastani, saya gayeng nggo jineman, banget ngresepake ati, mungal swara thing-thing-thing, sinartan gender binarung, ingkang ngemu surasa, sing pinter weh sukeng galih, amemangun karyenak tyasing sasama.
Nora kleru byola Jawa, ya REBAB araneki, munggah kanthi sinenggrengan, nganyut rumesep ing galih, anggambar raos sedhih, mligining swasana tlutur, den samya ngrembag ing bab, sagung karya den rampungi, mrih sembada sadaya ingkang sinedya.
Minangka purnaning sekar, mangga sami anyawiji, angleluri kabudayan, budaya kang edi peni, wus dadi jati dhiri, langkung becik den sengkuyung, tan lirwa nembah muja, konjuk mring Hyang Maha Suci, kabudayan dimen lestari ngrembaka.

Terjemahan:

DEMUNG disebut juga balungan, semakin bertambah semangat, ibarat telah sesuai dengan iramanya, yang menjadi peran utama, khususnya dalam wayang kulit, berarti hanya sebagai tokoh, hanya satu dan tidak bermacam-macam, mantab manembah pada tuhan, dengan patuh sesuai dengan perintah-Nya.
Ibarat itrinya dalang, yaitu GENDER namanya, sudah baku tentang bawa (pembukaan gending), pada pertunjukan wayang kulit, khususnya membunyikan (mengetuk), bawa wiraswaranya (penyanyi laki-laki), menambah merdu suasananya, mengandung falsafah yang sangat tinggi, janganlah mudah bertindak agar terhindar dari cobaan.

Padahal sempurnanya tetabuhan (irama), yaitu disebut SITER, bertambah nikmat dibuat jineman (irama lagu), sangat menarih hati, bunyi suara thing-thing-thing, seiring dengan suara gender, yang mengandung maksud, yang pandai memberi kedamaian, berbuat untuk menyenangkan hati sesama.
Tidak salah biola Jawa, yaitu REBAB namanya, meningkat dengan suara yang mengalun, hanyut meresap didalam hati, menggambarkan perasaan yang sedih, khususnya swasana tlutur (irama sedih), semua membahas pada bab (permasalahan), semua pekerjaan di selesaikan, agar semua yang diinginkan dapat terkabul.

Dan sebagai penutupnya lagu, marilah kita semua bersatu, melestarikan kebudayaan, budaya yang sangat indah, yang telah menjadi jati diri, lebih baik kita mendukung, tidak lupa kita untuk berdoa, kepada tuhan yang maha suci, agar kebudayaan kita lestari dan berkembang. (Eko Wahyu Budiyanto/SuaraMerdeka) 

Amalan Menjinakkan Ilmu Musuh

وَلا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَبَقُوا إِنَّهُمْ لا يُعْجِزُونَ

Bacaanya pendek tapi hasilnya luar biasa,diamalkan dengan puasa selama 41 hari.
Jauhi makanan yang berasal dari hewan.

Diwiridkan sehabis shalat fardhu sebanyak 44x atau 129x

Penggunaanya saat berhadapan musuh dibacakan tanpa suara sambil adu watek sama musuh tatap antara kedua matanya, mantra musuhlah yang tidak akan berjalan.
Lawan yang kebal sekitika hilang kekebalannya. 


Posted: IlmuKesaktian

Amalan Mengobati Kanker

Mengobati Kanker - Image: viva
Di bawah ini adalah alternatif untuk mengobati penyakit kanker.
Carilah rumput sambau,cabut rumput dengan tangan sampai ke akarnya,kemudian akarnya di bersihkan dengan air.
setelah bersih,masukan dalam mangkok dan di beri kapur sirih,aduk dengan air. Tapi sebelumnya bacakan airnya tersebut dengan :

1. Al fatehah 1 x
2. Shalawat syifa 3 x
3. Al ihlas 4 x dalam satu nafas
4. Membaca doa :

ALLAHUMMA YA MU SHAGGHIRAL KABIR, WA YA MU KABBIRASH SHAGHIR, SHAGGHIR MA BI (nama yang sakit) YA ARHAMAR RAHIMIN

5. Al qalam ayat 1 dan 2 dalam satu nafas
6. Kemudian tiupkan ke air.

Caranya :
Campuran antara rumput sambau,kapur sirih dan air (yang sudah di bacakan doa di atas) di sapukan dengan menggunakan akar sambau tadi ke tempat kanker tersebut.
dan apabila rumputnya sudah mati gantilah dengan rumput yang baru.

Dan air yang di bacakan doa di atas tadi minumkanlah pada yang sakit. Insya Allah...



(Posted: IlmuKesaktian)
Select Menu